Kemarin saya rapat majalah kampus, saya sudah alumni, sekarang adalah angkatan 2011-12 yang memegangnya, saat sedang brainstorming solusi, ada teman kami yang memberikan solusi untuk mengkomersilkan majalah kampus kami, dia bilang salah satu majalah dari sebuah kampus yang terkenal dijual Rp 30.000,- di Gramedia, kalau mereka bisa kenapa kita tidak?, saya langsung tersenyum mendengarnya, hal itu karena saya bukan orang yang opportunis dan optimis, saya adalah orang yang realistis walaupun juga bukan pesimis, mengkomersilkan majalah kampus kami? itu bukan belum pernah dicoba oleh angkatan kami, kami sudah mencobanya. Awalnya, saat hal itu dicetuskan, kami semua semangat, jiwa muda kami terbakar, kami semua optimis bisa melakukannya, tapi apa..saat pelaksanaannya, jadwal kami untuk mencari dan follow up penyandang dana selalu bentrok dengan jadwal kuliah, ujian dan kehidupan sosial kami..dan akhirnya segala rencana dan proposal terbengkalai. Kami bukan tidak ingin mengkomersilkan majalah kami, tapi kami harus memilih kuliah dan ingin tetap menikmati kehidupan sosial kami daripada profit oriented - kami belum bisa profesional.
Majalah kampus pastinya sebagian besar membahas acara kampus, orang-orang yang ada di kampus dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan unit kegiatan mahasiswa. Mengkomersilkan majalah kampus berarti mencari penyandang dana, iklan, komitmen yang tinggi, tim yang solid dan berita yang kompeten. Semua hal itu sulit dilakukan saat kita masih harus fokus belajar/kuliah, waktu yang kita miliki terbatas, kita harus memilih salah satu untuk bisa fokus. Jadi bukan saya mengecilkan kemampuan anggota majalah kampus kami yang sekarang atau tidak optimis dalam mencari penyandang dana, hal itu karena saat masih kuliah kita diwajibkan menomorsatukan kuliah sedangkan jika ingin mengkomersilkan majalah itu butuh banyak waktu. Mencari dan follow up penyandang dana itu harus punya banyak waktu dan trik pemasaran yang baik, penyandang dana pasti mau tau dong mereka dapat benefit apa dari investasi yang sudah diberikan dan apakah kita memang pantas dipercaya untuk menerima investasi yang tidak sedikit itu?. Lalu mimpi masuk ke toko buku besar..duhhh lo harus punya link yang bagus , karya lo banyak dibicarakan orang atau lo punya uang yang banyak dulu baru bisa masuk kesana. Kemudian, komitmen yang tinggi, tim yang solid & berita yang kompeten..mudah mengucapkan..tapi sulit melakukan..orang setiap rapat saja pada telat datanggg..gimana punya komitmen yang tinggi...jadi jangan bicara Profesionalitas sama saya jika Anda datang T.E.R.L.A.M.B.A.T
No Sacrifice , No Victory kalau kata film Transformers, lo harus pilih salah satu kuliah atau total mengkomersilkan majalah yang butuh proses panjang, komitmen yang baik dan kreatifitas yang tinggi apalagi kalau kampus lo tidak mendukung dan nama kampus lo tidak terkenal seperti kampus terkenal yang telah mengkomersilkan majalahnya yang telah kita bicarakan di awal tadi.
Jadi mimpi itu boleh..tapi jangan ketinggian..sakit jatuhnya...dan jika ingin bermimpi yang tinggi lo harus punya visi misi yang jelas dan organisasi yang terstruktur serta berjalan dengan baik.
Makanya yang saya setujui adalah saran yang sangat realistis..yaitu ; kembali kepada bentuk awal majalah kami ; selebaran yang dinamakan News Trilogi, kemudian agar divisi selain reporter dan distribusi juga tetap bekerja yaitu desain dan fotografer maka kita buat webblog dan bentuk digital magazine yang bisa di download dalam bentuk PDF tanpa bayar karena prioritas kami adalah dibaca banyak orang dan mempromosikan kampus kami sekalian, bukan untuk profit oriented. Lalu, kami juga akan melakukan pelatihan yang diatur oleh divisi pelatihan & acara sehingga kemampuan tim kami makin baik. Jika hal itu bisa terlaksana dengan baik..link yang banyak untuk mencari iklan atau berita dan uang akan tercipta dengan sendirinya karena pemasang iklan akan datang dengan sendirinya tanpa perlu susah payah apply-apply untuk mendapatkan iklan dari web pemasang iklan yang sudah terkenal. Sekian.
Salam Sukses,
Sartika
Majalah kampus pastinya sebagian besar membahas acara kampus, orang-orang yang ada di kampus dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan unit kegiatan mahasiswa. Mengkomersilkan majalah kampus berarti mencari penyandang dana, iklan, komitmen yang tinggi, tim yang solid dan berita yang kompeten. Semua hal itu sulit dilakukan saat kita masih harus fokus belajar/kuliah, waktu yang kita miliki terbatas, kita harus memilih salah satu untuk bisa fokus. Jadi bukan saya mengecilkan kemampuan anggota majalah kampus kami yang sekarang atau tidak optimis dalam mencari penyandang dana, hal itu karena saat masih kuliah kita diwajibkan menomorsatukan kuliah sedangkan jika ingin mengkomersilkan majalah itu butuh banyak waktu. Mencari dan follow up penyandang dana itu harus punya banyak waktu dan trik pemasaran yang baik, penyandang dana pasti mau tau dong mereka dapat benefit apa dari investasi yang sudah diberikan dan apakah kita memang pantas dipercaya untuk menerima investasi yang tidak sedikit itu?. Lalu mimpi masuk ke toko buku besar..duhhh lo harus punya link yang bagus , karya lo banyak dibicarakan orang atau lo punya uang yang banyak dulu baru bisa masuk kesana. Kemudian, komitmen yang tinggi, tim yang solid & berita yang kompeten..mudah mengucapkan..tapi sulit melakukan..orang setiap rapat saja pada telat datanggg..gimana punya komitmen yang tinggi...jadi jangan bicara Profesionalitas sama saya jika Anda datang T.E.R.L.A.M.B.A.T
No Sacrifice , No Victory kalau kata film Transformers, lo harus pilih salah satu kuliah atau total mengkomersilkan majalah yang butuh proses panjang, komitmen yang baik dan kreatifitas yang tinggi apalagi kalau kampus lo tidak mendukung dan nama kampus lo tidak terkenal seperti kampus terkenal yang telah mengkomersilkan majalahnya yang telah kita bicarakan di awal tadi.
Jadi mimpi itu boleh..tapi jangan ketinggian..sakit jatuhnya...dan jika ingin bermimpi yang tinggi lo harus punya visi misi yang jelas dan organisasi yang terstruktur serta berjalan dengan baik.
Makanya yang saya setujui adalah saran yang sangat realistis..yaitu ; kembali kepada bentuk awal majalah kami ; selebaran yang dinamakan News Trilogi, kemudian agar divisi selain reporter dan distribusi juga tetap bekerja yaitu desain dan fotografer maka kita buat webblog dan bentuk digital magazine yang bisa di download dalam bentuk PDF tanpa bayar karena prioritas kami adalah dibaca banyak orang dan mempromosikan kampus kami sekalian, bukan untuk profit oriented. Lalu, kami juga akan melakukan pelatihan yang diatur oleh divisi pelatihan & acara sehingga kemampuan tim kami makin baik. Jika hal itu bisa terlaksana dengan baik..link yang banyak untuk mencari iklan atau berita dan uang akan tercipta dengan sendirinya karena pemasang iklan akan datang dengan sendirinya tanpa perlu susah payah apply-apply untuk mendapatkan iklan dari web pemasang iklan yang sudah terkenal. Sekian.
Salam Sukses,
Sartika
No comments:
Post a Comment
I will truly appreciate if you put a comment ^v^